sejarah kelinci dutch
Kelinci Ras Dutch dengan potongan warnanya yang unik mampu memikat setiap orang yang melihatnya. kelinci ini pertama kali dikenal di Inggris yaitu pada th. 1864. Sebenarnya, nenek moyang dari kelinci ini memang berasal dari Belanda. Sejak sebelum th 1830 Belanda secara rutin mengekspor kelinci ke Inggris untuk kebutuhan konsumsi. Diantara berbagai jenis kelinci itu terdapat satu jenis kelinci bernama Petite Brabancon yang merupakan kelinci lokal dari daerah Brabant di Flanders. Sebagian dari jenis itu mempunyai pola warna yang sangat unik, walaupun tidak sempurna.
Inilah cikal bakal kelinci dutch yang kita kenal sekarang. Pada saat itu para breeder di Inggris memilih dan menyeleksi kelinci2 yang mempunyai pola warna unik tadi. Selanjutnya mereka berusaha untuk memperbaiki pola warna unik tadi sehingga menjadi kelinci dutch yang kita kenal saat ini.
Ciri khas dari kelinci ini adalah warna putih yang menyebar dari bawah kepala hingga 1/3 panjang tubuhnya dan melingkar sempurna, dari mulut hingga dahinya juga berwarna putih berbentuk V terbalik, serta ujung kaki belakang juga berwarna putih. Sisanya untuk bagian tubuh lain dapat berwarna hitam, biru, coklat, abu – abu, dan tortoise ( oranye varasi abu halus ), atau variasi dari warna2 tadi. Dutch termasuk jenis kelinci kecil dengan berat antara 1,5 kg - 2,5 kg.
- Berat badan pada saat usia dewasa adalah berkisar antara 2 -2.5 Kg dengan masa rentang hidup adalah sekitar 5 – 8 tahun.
- Masa kehamilan (Gestation Period) adalah 30 – 33 hari
- Masa sapih yang optimum bagi anak-anaknya adalah pada sekitar usia 4 – 6 minggu
- Rata-rata konsumsi makannya kelinci dewasa adalah 160 gram per kilogram berat badan
- Rata-rata konsumsi air adalah 100 – 200 ml per Kilogram berat badan, tapi hal ini juga tergantung dengan kondisi temperature lingkungan
- Kotoran yang dihasilkan adalah sekitar 5 -6 gumpalan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar